JABAR EKSPRES, BOGOR- Dokter Rayendra mengajak masyarakat Kota Bogor untuk bersama-sama memerangi Stunting.
Dokter Founder Gerakan Bogor Sehat itu mengedukasi warga Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor untuk mematahkan Stigma mengenai jangan banyak mengonsumsi makanan telur.
Ia menilai Stigma jadul (jaman dulu) yang mengatakan “anak anak jangan banyak makan telur takut bisul” tidak lah benar. Doktrin itu ditanamkan oleh para penjajah kolonial.
Menurutnya, telur secara klinis terbukti memiliki protein yang baik untuk tumbuh kembang anak.
BACA JUGA : Cegah Stunting di Bogor, Dokter Rayendra Galakan Konsumsi Dua Telur Sehari
“Itu doktrin jaman penjajahan kolonial yang dipopulerkan agar masyarakat kita bodoh , agar anak anak kekurangan protein,” kata saat mengisi seminar Kesehatan di Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor, Senin (10/7) kemarin.
Dalam pemaparannya, sambung Dokter Raendi Rayendra mengajak semua orang tua khususnya ibu-ibu untuk concern dalam memberikan gizi yang cukup bagi buah hatinya.
Disarankan konsumsi protein cukup, terlebih bagi anak dibawah dua tahun dimana masa masa itu merupakan masa emas bagi tumbuh kembang.
“Cukup Dua Telur , Ayo cukupi gizi anak dan perangi Stunting bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Lurah Sukaresmi , Susanto mengapresiasi kegiatan yang melibatkan ratusan warga tersebut.
“Pengetahuan warga bertambah dan sangat berguna . “Selamatkan anak bangsa dari stunting dengan konsumsi gizi yang cukup,” jelasnya
Diketahui, tercatat angka stunting di Kota Bogor dua tahun terakhir mengalami kenaikan. Dilansir dari web resmi Kota Bogor, angka stunting di Kota Bogor tercatat 16 persen menjadi 18,7 persen , dan menjadi keharusan turun ditargetkan 14 persen di tahun ini. (SFR)